Di mana ada gula pasti ada semut.
Pernah tertantang untuk membuktikannya? Dan bagaimana hasilnya? Kelihatannya hanya semut-semut dengan tipe warna tertentu dan itu-itu saja yang selalu datang menghampiri gula. Tidak percaya? Ayo kita buktikan sama-sama. Cari waktu yang luang dan temukan sendiri fakta, realita dan relasi seperti apa yang terjadi antara semut dengan gula. ^^
Semut merah yang kecil, semut cokelat yang agak besar dan semut-semut berukuran kecil yang berkepala hitam dan tubuh berwarna cokelat transparan, hanya semut-semut tipe seperti itulah yang biasanya mengeroyok toples-toples gula di dapur, yang berpasukan dalam menyerbu kue, tart ataupun bungkus gula-gula di meja tamu. Padahal banyak tipe bentuk, jenis warna dari semut, dan di mana yang lainnya? (Mungkin masih pada kuliah, bermain dan sibuk facebookan sehingga lupa untuk tidak makan. Dan tidak mencari makan.)^^
Kenyataan memang kadang tidak banyak dihiraukan setelah adanya teori, padahal bukan dengan adanya teori lantas kita diberi keterbatasan dalam berpikir. Justru sebaliknya, buktikan teori yang ada untuk menguatkan atau mungkin mematahkan jika teori itu tidak benar. Ini kesempatan untuk mengasah cara berpikir kita. Meskipun kalimat di atas bukan suatu teori, namun juga tak jarang pribahasa membelenggu kita dalam berpikir. Insya Allah, yuk ah kita manfaatkan.
Kembali pada pribahasa yang ada di atas, berangkat dari sanalah sedikit ada perenungan, diikiuti uji coba dan ternyata benar. Tidak semua semut selalu menghampiri gula yang ada. Semut hitam, sering ditemukan berada di alam terbuka, ia berjalan dengan biritan langkah yang pasti. Merambati benda demi benda di luar ruangan, memanjat dengan mengitari pepohonan, bergelayut di dedaunan dan sering berjamaah dalam takup buah dan bunga-bungaan. Apa yang mereka lakukan sebenarnya?
Mencari makan. Makanan semut seringkali dikategorikan sebagai makanan yang manis. Tapikan sudah ada gula yang tersaji dalam kue, dalam permen, dalam toples gula di dapur dan sebagainya, toh kesemuannya juga manis, kenapa tidak dipilih, dicicipi dan dijadikan makanan? Toh ia tak perlu banyak tenaga untuk mengkais, tak perlu banyak keringat untuk mencari makan. TIDAK. Karena ia tidak suka, makanan semut hitam adalah gula alami yang ada di buah-buahan, bunga-bungaan dan tetumbuhan bersari manis lainnya.
Tapi lagi-lagi ada pembelajaran di sini, ia tidak mengusik semut yang lain, berantem? Tak pernah kita menyaksikannya. Semut hitam memilih mencari gula di pepohanan dan tetumbuhan, semut merah maupun semut cokelat juga memilih untuk mencari makannya di sana. Semoga manusiapun juga tak ubahnya dari itu. Berhikmah dan mencarilah pembelajaran.
**Sumber Gambar Utama ada di sini
Bandung, 26 Maret 2012
16:06
Ern Hidayatul Ulya
Recent Comments