Bismillahirrohmaanirrohiim,,
Malam itu telah larut adanya, angkutan umum yang biasanya masih berlalu-lalang pun tampak sepi dan susah ditangkap oleh pandangan mata. Ya, kala itu Selasa, 12 Juni 2012 waktu menunjukkan pukul 22.30WJT(Waktu Jakarta Timur), serombongan kader dakwah dari KAMMI STKS Bandung telah sampai di tempat janjian yang ditetapkan, Perempatan Perdatam ia bernama. Rombongan ini berjumlah enam orang yang terdiri dari lima akhwat dipimpin oleh satu orang ikhwan yang juga Ketua KAMMI STKS Bandung.
Bukan maksud hati untuk menyengaja bertamu pada larut malam sedemikian, apalagi membawa beberapa orang akhwat, takut adanya fitnah dari pihak-pihak yang berlawanan. Namun insyaAllah, ini adalah pilihan yang telah dipertimbangkan baik manfaat maupun mudharatnya. Agenda utama bersilaturahim ke Kementerian Sosial RI di Salemba Raya no.28 Jakarta Pusat, namun karena tidak memungkinkan berangkat pagi hari dari Bandung (sebab pertimbangan waktu pertemuan dan pertimbangan lainnya), maka berkunjung ke Sahabat Seperjuangan pun menjadi pilihan sekaligus lebih mengeratkan tali persaudaraan (ukhuwah) antar kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Rombongan KAMMI STKS Bandung disambut oleh Akh Nur Afilin dengan “sepeda pancal” dakwahnya, yang terakhir diketahui ternyata milik Ukh Sofistika Carevy Ediwindra. Sang Mas’ul pun bertepatan baru sampai dari Sekre KAMMI Pusat, Akh Riyan Fajri muncul menyapa kami pula. Setelah itu kami pun melangkahkan perjalanan untuk dibawa ke Rumah Madani dan akhwat dibawa oleh Ukh Revy ke Koper Madani. Rumah Madani adalah sebutan untuk sekretariat KAMMI Madani, sedangkan Koper Madani adalah tempat kost perjuangan dari para kader akhwat KAMMI Madani.
Rasa kebahagiaan pun membuncah di dalam hati ketika diterima hangat oleh orang-orang shalih dan shalihah ini (insyaAllah). Apalagi sebelumnya diantara kami memang sudah sering aktif bertegur sapa di dunia maya (facebook), dan inilah saatnya bertemu di dunia nyata. Lebih jauh dari itu, segunung pembelajaran berharga juga kami dapatkan atas sharing kondisi perjuangan dakwah di KAMMI Madani. Cukup berat terasa di dada, tapi inilah kuatnya kader-kader KAMMI, cukuplah Allah sebagai penolong. Lawan dakwah disini adalah muslim dengan pemahaman SEPILIS (Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme) yang telah mengakar dan melembaga di dalam manajemen pendidikan tempat mereka menuntut ilmu. Sedikit cerita dari Akh Madhani dan Akh Dian membuat kami ngeri dibuatnya, tak disangka bahwa pertarungan dakwah di sini cukup hebat tekanannya. Apalagi ketika kita yang hanya seorang mahasiswa (notabene lulusan SMA sederajat), harus berhadapan dan beradu argument ilmiah dengan dosen-dosen yang kebanyakan bergelar Master dan Doktor.
Hmm,,, Tidak layak disebut kader KAMMI memang ketika tidak mampu melakukan akselerasi (percepatan). Kematangan ideologis dan akademis menjadi modal utama untuk membuat perubahan, selemah-lemahnya pertahanan adalah paling tidak ketika tak ikut-ikutan terjangkit epidemi SEPILIS tersebut. Subhanallah, lahan perjuangan mereka terkadang membuat kami iri ketika di area pendidikan kami, gesekan-gesekan itu tidak sedahsyat yang mereka alami. Bahkan adanya kalanya mereka menjadi “buronan” oleh pihak lembaga, terkait dua hal: buronan akademis dan buronan ideologis, begitu sebut Akh Madhani menimpali status yang ditimpakan kepada mereka yang idealis.
Tak sampai di sana, kami juga masih terpukau dengan GKM (Gerakan KAMMI Menulis) yang mereka canangkan mampu melahirkan banyak karya-karya tulis dengan berbagai bobotnya. Ide-ide dan pemikiran cemerlang dapat mereka lahirkan untuk menggugah semangat jiwa-jiwa muda kader KAMMI lainnya, tak terkecuali kader KAMMI STKS Bandung. Tentu semangat perjuangan semacam ini patut kita teladani bersama. Kuncinya adalah pertinggi kualitas diri, perbanyak amalan, peka terhadap perubahan lingkungan (masyarakat dan negara), serta bersiap-siap diri untuk memegang amanah selanjutnya, kita lah penerus generasi bangsa di masa depan. Penerus yang hanya tidak menjadi bagian darinya, namun mampu memimpin dan mengarahkan agar Indonesia menjadi negara yang benar-benar adil dan sejahtera.
Salam hangat dan semangat selalu by KAMMI STKS Bandung
Ditulis oleh Muhammad Joe Sekigawa, Ketua Umum KAMMI STKS Bandung dalam catatan lawatan kunjungannya ke KAMMI Madani, Jakarta Timur.
.
.
.
.
G A L L E R I E S
subhanallah, pertemuan hanya sebentar, tp mampu bercerita tentang perjuangan dan banyak hal lainnya. Salut untuk KAMMI di Bandung, mampu bertahan dan memperjuangkan nilai-nilai Muslim Negarawan.
Semoga KAMMI STKS mampu membawa kesejahteraan bagi Indonesia. Salam perjuangan 🙂
Inginnya bersilaturahim dengan seluruh kader KAMMI Madani Ukh, tapi waktunya memang kurang tepat, sharing2 pun hanya satu jam saja, padahal masih banyak sekali yang ingin kami gali dari kader-kader ‘huebat’ KAMMI Madani ^_^
Semoga bisa bertemu di lain kesempatan.
Mari, terus berbenah diri sembari berkontribusi, khususnya sesuai dengan keahlian kita (Religius profetik)
Salam hangat dan semangat selalu