Bismillahirrohmaanirrohiim,,
Ini adalah tulisan yang saya kutipkan seutuhnya dari bukunya Ustadz Solikhin Abu ‘Izzuddin dalam bukunya yang best seller berjudul “New Quantum Tarbiyah, Membentuk Kader Dahsyat Full Manfaat” Cetakan ke-4, September 2011 dari Pro-U Media DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) di halaman 218 sampai dengan 225.
Selamat menyimak, insyaAllah banyak sekali hikmah dan ilmu yang bisa kita dapatkan. Semoga dapat semakin mengeratkan tali ukhuwah ini dan terus maju memperkuat bangunan dakwah kepada al Islam ad Dienul haq. InsyaAllah, amiin.
Salam hangat dan semangat selalu by Muhammad Joe Sekigawa, seorang Pembelajar Sepanjang Zaman who has a great dreams
Koordinator Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) STKS Bandung
*****
Batu bata yang baik adalah batu bata yang kuat dan siap menjadi bahan bangunan yang kokoh dan indah. Ia siap dipasang di mana saja terserah sang arsitek dan pemborong hendak meletakkan bata tersebut.
Proses tarbiyah seperti orang yang mencetak batu bata. Yaitu dimulai dari mencari tanah hingga memprosesnya menjadi batu bata yang siap menjadi penyusun bangunan yang kokoh dan kuat. Pertama, mencari tanah yang baik. Kemudian menyeleksi tanah dari kotoran atau kerikil. Kemudian baru diolah agar menjadi kuat bahkan dengan diinjak-injak. Setelah itu dicetak dengan ukuran standar. Lalu dijemur dan disisik guna siap dibakar. Akhirnya dibakar. Saat dibakar ada yang jadi dan matang. Ada pula yang pecah atau hancur atau gosong. Masing-masing menunjukkan kualitas batu bata tersebut. Batu bata yang baik adalah batu bata yang kuat dan siap menjadi bahan bangunan yang kokoh dan indah. Ia siap dipasang di mana saja terserah sang arsitek dan pemborong hendak meletakkan bata tersebut.
Engkau tahu batu bata? Pernahkah Engkau melihat proses pembuatannya? Mari kira simak proses demi proses berikut ini.
Batu bata adalah sebuah organ inti dalam pembuatan sebuah rumah, gedung dan sebagainya, di samping bahan-bahan lain yang juga diperlukan. Sebelum ditemukan teknologi cor dengan rangka besi atau tulang-tulangnya, dulu orang membuat bangunan dengan menebalkan dindingnya. Di Indonesia kita bisa melihat pada peninggalan bangunan kuno penjajah Belanda.
Recent Comments