Monthly Archives: November 2012

Penampilan Mencerminkan Kepribadian

Sekolah kedinasan pertama yang terlintas pasti disiplinnya, bagusnya, kerennya dan pasti yang belajar di sana adalah orang-orang pilihan.

Ya… memang benar sekolah kedinasan merupakan sekolah yang cukup familiar di kalangan masyarakat, tak kalah bersaing dengan universitas ternama yang ada di setiap daerah, meskipun terkadang namanya masih jarang didengar oleh masyarakat awam, STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial) Bandung, meski masih segelintir orang yang tahu ini tidak mengurangi bangganya saya sudah menjadi salah satu mahasiswa sekolah kedinasan ya meskipun bukan lagi ikatan dinas.

Continue reading

Advertisement
Categories: Kampus dan Mahasiswa | Tags: , , , | Leave a comment

Abu Syauqi: Saya bukan Pengusaha, bukan Politisi, tapi saya seorang Mujahid

Terlahir dari sebuah keluarga yang tidak mampu, juga orang tua dengan pemahaman Islam “abangan”, tidak menjadikan semuanya menjadi lebih buruk. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Abu Syauqi telah terbiasa i’tikaf di masjid. Kemudian pada masa SMP, beliau mulai kenal dan ikut aktif pada organisasi kepemudaan Islam bernamakan Pelajar Islam Indonesia (PII). Di saat menginjak sekolah menengah inilah, Abu mulai pertama kalinya mengecap manisnya Tarbiyah. Bisa dikatakan lingkungan Abu adalah lingkungan dengan nafas perjuangan Islam yang saat itu tengah digencet oleh rezim penguasa (baca: Soeharto dan antek-anteknya).

Pasca lulus dari SMA 5 Bandung, Abu didorong oleh Ust. Salim (Dr. Salim Segaf Al Jufrie, MA –Menteri Sosial RI 2009 s.d 2014-) untuk berkuliah di LIPIA Jakarta. Namun, ternyata Abu tidak tahan kuliah di sana, dan memutuskan untuk mengakhiri masa kuliahnya sebelum mengantongi ijazah. Keluarga menawarkan dirinya untuk bekerja di beberapa tempat seperti BRI dan PLN. Beliau dengan keras menolak tawaran itu, karena mengetahui bahwa riba di bank-bank konvensional adalah haram hukumnya. Kemudian jika bekerja di tempat-tempat tersebut, kemungkinan besar Abu tidak akan dapat mengikuti halaqah lagi seperti biasanya. Pada taraf ini, Abu sudah benar-benar yakin bahwa halaqah/liqo’ adalah sebuah kebutuhan, bukan lagi dianggap sebagai sebuah kewajiban dalam jama’ah.

Continue reading

Categories: Tokoh Dakwah | Tags: , , | 1 Comment

Karena, Berat Melepasnya |Refleksi 153 PNS Bekas Terpidana|

Surat Edaran 800/4329/SJ tertanggal 29 Oktober 2012 tentang Pengangkatan Kembali PNS dalam jabatan struktural tampak seperti angin badai yang menegangkan. Ah, ia hanya sebagai angin kecil yang meminta simpati saja, dan tak akan lama tentu akan berlalu; lha wong namanya badai saja pasti berlalu. Ini hanya sebatas angin kecil yang berhembus sedikit kencang untuk menepiskan kerancuan, pelanggaran dan ketakutan para tikus dalam strukural pencarian makanan. Pasti tak lama ia juga akan berselang, acuhkan saja dan anggap tak ada edaran sedemikian. Lincahlah bermain cantik dalam perburuan kalian! Silahkan!

Hakikatnya jelas dan bahkan sudah tertegaskan, dalam saduran surat edaran terdapat larangan keras untuk menjadikan bekas narapidana sebagai pejabat (lagi) ataupun (nanti). Dan mereka yang sudah diangkat harus segera diberhentikan. Simple, sedemikian sajalah permintaan di dalamnya. Namun karena sebuah sikap itu hadir juga dipengaruhi oleh sifat, maka tak menutup kemungkinan sifat kekanak-kanakan dengan keegoisan tinggi menutup rapat para pemangku jabatan untuk menjalankan murni aturan yang dimintakan, mendengar tapi tak taat, ah ini biasa di Indonesia.

Continue reading

Categories: Sosial dan Politik | Tags: , , , , | Leave a comment

Blog at WordPress.com.