Tsaqofah Islamiyah

Renungan Tentang Sholat

Oleh: Nella Kurnia Anggrahini*

Islam menuntun umat manusia untuk bahagia di dunia dan masuk surga ketika di akhirat  dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits. Bahagia adalah suatu perasaan yang tidak didasari oleh materi sehingga tidak lagi ada perasaan was-was, gelisah, takut, dan stres karena hidup ini adalah karena Allah SWT. Surga adalah segala sesuatu yang paling menyenangkan di dunia ini, tidak ada seujung kukunya dengan kesenangan di surga. Sedangkan neraka adalah sesuatu  yang paling menyakitkan  di dunia ini, tidak ada seujung kukunya dengan kesakitan di neraka. Jadi apalah arti kesenangan di dunia ini jika mengakibatkan diri digiring ke neraka.

Renungkanlah…

Hidup di dunia ini adalah kompetisi dalam menentukan tempat kita kelak di akhirat, yaitu di surga atau di neraka. Hal ini sangat tergantung pada persiapan apa yang dilakukan untuk mancapai tempat mana yang kita inginkan nanti di akhirat. Salah satu ibadah namun utama adalah sholat. Dimana begitu istimewanya sholat, sampai-sampai malaikat Jibril pun tidak dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan perintah sholat kepada Rasullullah. Allah memerintahkan langsung kepada Rasullullah untuk datang menghadap dalam bentuk mi’raj agar didengar secara langsung perintah sholat tersebut oleh Rasullullah. Rasulullah pada saat sakaratul mautnya berpesan: Peliharalah sholat, peliharalah sholat, peliharalah sholat…

Sabda Rasulullah  SAW :

“Di akhirat nanti akan ada orang yang membawa sholatnya di hadapan Allah SWT, kemudian sholatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya kain usang dan kotor lalu sholatnya itu dibantingkan ke wajahnya”.

“Bagi orang yang berangan-angan dalam sholatnya, maka ia tidak memperoleh apapun selain dari angan-angannya itu”.

Continue reading

Advertisement
Categories: Tsaqofah Islamiyah | Tags: , , , , | 3 Comments

Seri#1 Buku Inilah Politikku: Tujuh Empat Langkah Peradaban

Seri#1 Buku Inilah Politikku: Tujuh Empat Langkah Peradaban

Ditulis oleh Muhammad Joe Sekigawa*

Kali ini saya akan mengupas narasi seri#1 dari buku “Inilah Politikku” karya Muhammad Elvandi yang telah terbit pertama kalinya pada Rabiul Awal 1432 Hijriah/ Februari 2011 yang lalu. Buku setebal 284 halaman itu memang tak mudah untuk diringkas. Dan bagi saya pribadi, terlalu sayang untuk melewatkan banyak pesan-pesan di dalamnya. Oleh karenanya, paling tidak, saya akan membuat tiga seri ringkasan dari tema-tema yang menurut saya menarik untuk saya bagikan kepada khalayak. Khususnya kepada para kader dakwah yang bersiap menjadikan dirinya sebagai Muslim Negarawan untuk menyongsong masa depan gemilang di masa depan.

Seri#1 ini saya beri judul: Tujuh Empat Langkah Peradaban.

Pemahaman yang juga diperlukan bagi generasi muslim yang ingin mengembalikan kejayaan politik ummat adalah pemahaman tahapan gerak perjuangan”, demikian ungkap penulis di halaman 180. Karena sejatinya, perjuangan politik ini tidaklah berdiri sendiri

Sejatinya, perjuangan politik itu tidak berdiri sendiri. Namun, ia merupakan rangkaian dari proses-proses perjuangan sebelumnya. Oleh karenanya, semua tahapan yang mendahuluinya harus dilewati sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam melewatinya.

Continue reading

Categories: Buku dan Hikmah, Tsaqofah Islamiyah | Tags: , , , , | 2 Comments

Pentingnya Amal Jama’i

Bismillah Arabic

Amal jama’i bukanlah bekerja sendiri-sendiri dalam suatu kelompok. Amal jama’i adalah suatu pekerjaan oleh orang-orang yang terstruktur, satu komando, satu perintah, dan ada spesialisasi da’wah.

Amal Jama’i (gerakan bersama) secara bahasa berarti “sekelompok manusia yang berhimpun bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.”

Al-‘amalul al-jamaa’i berarti bekerja sama berdasarkan kesepakatan dan bekerja bersama-sama sesuai tugas yang diberikan untuk memantapkan amal. Jadi, Al-‘amalul al-jamaa’i mendistribusikan amal (pekerjaan) kepada setiap anggota berdasarkan potensi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan.

Continue reading

Categories: Tsaqofah Islamiyah | Tags: , , , , , , | 4 Comments

10 Tarbiyah Characters (Muwashofat Tarbiyah)

1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam” (Q.S 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul SAW yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: “shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat“. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung” (Q.S 68:4).

10 Muwasofat Tarbiyah Kartun

Continue reading

Categories: Tsaqofah Islamiyah | Tags: , , , , , | 2 Comments

Create a free website or blog at WordPress.com.