Beberapa waktu lalu saya mendapatkan satu folder film seri Omar (baca: Umar bin Khattab), sebuah film yang selama ramadhan 1433 H kemarin diputar di salah satu stasiun televisi swasta kita dari pukul 04.00 s/d 05.00wib. Sungguh mencerahkan alur cerita yang disuguhkan, terlepas dari kontroversi mengenai penokohan para sahabat utama Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Satu titik poin yang dapat saya petik ketika menonton serialnya dari part 1 sampai dengan part 8 dari 15 part yang saya miliki itu, yakni dimana seorang Umar ibnu Khattab yang sangat potensial belum juga masuk bergabung di dalam dakwah Islam meskipun sahabat-sahabat yang lainnya seperti Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin ‘Auf dan lain-lain sudah masuk dalam barisan. Dan luar biasanya, para sahabat begitu dengan sabar dan tidak memaksakan pemahaman kepada Umar, apalagi ia memang seorang yang pemberani, gagah, kuat dan juga bijaksana.
Rasulullah pun telah jauh-jauh hari mendoakan bahwa akan bergabung ke dalam barisan dakwah ini dua orang yang kuat, apakah itu Abu Hakam ataukah Umar. Namun berita itu tak lantas menjadikan para sahabat bergegas serta terburu-buru untuk mengajak mereka kepada Islam meskipun mereka benar-benar tahu, sadar dan paham bahwa hanya Islamlah yang bisa membawa ketenangan dan kedamaian. Perlu disadari bahwa mereka adalah orang-orang cerdas dan punya kedudukan tinggi pada kaumnya (baca: Quraisy), lalu apakah lantas kita berusaha membodoh-bodohkan mereka di hadapan khalayak umum karena menyembah berhala? Tidak demikian cara yang paling baik, ya ikhwah fillah.
Recent Comments