Posts Tagged With: Indonesia

DEMOKRASI TIGA ANGKA

Demokrasi Tiga Angka*

*Oleh Ern Hidayatul Ulya 

Seorang Platoyang dipertemukan dengan Socrates menjadikan pelembagaan tersendiri ataskeberadaan demokrasi. Seorang pemikir dan filusuf Plato mungkin tak akanterkenal dalam tingginya cerita peradaban kalau tidak diijinkan berjumpa denganSocrates. Karena murid selalu dilengkapi guru dan guru akan semakin sempurnadengan keberadaan seorang murid. Indah dan mempesona, menipu namun jugamenggoda. Sebut saja dia Demokrasi.

Sistem kufur danhasil pemikiran pemuja thaghut, sepintas tapi berulang dan bergema seringdilabelkan atas keberadaannya. Konsep di materi ajar Kewarganegaraan manakalatidak using juga disampaikan bahwa ia adalah suatu sajian dari rakyat, yangdiolah oleh rakyat dan akan dinikmati juga untuk rakyat, demi kesejahteraan.Mengagungkan hukum baru buatan manusia dan memosisikan manusia sebagai kekuasaantertinggi. Mungkin menepiskan kuasa Tuhan, mungkinkah? Lihat realita,penyikapan dan penjabarannya.

Continue reading

Advertisement
Categories: Sosial dan Politik | Tags: , , | Leave a comment

Rakyat Indonesia [Ga’] Miskin

Rakyat Indonesia Gak Miskin

by Ern Hidayatul Ulya* (Notes) on Friday, March 8, 2013 at 8:01pm

Beberapa waktu di pelosok desa, mengajarkan hakikat dan penjabaran dari definisi kemiskinan. Okelah, semua sudah pada paham akan apa yang menjadikan maksud kemiskinan sampai ia disebut sebagai masalah sosial. Definisi operasionalnya, satu kemiskinan itu ternilai saat individu/keluarga/masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya (biologis, psikologis, sosial dan spiritualnya). Faktor yang menyebabkannya banyak, namun yang paling dominan serta menjadi sorotan adalah ekonomi. Pendapatan tak mumpuni untuk memenuhi dan menjangkau pengeluaran. Muncullah ketimpangan.

Well, ada keadaan yang sepertinya terhalang. Dengan kembali merujuk pada penggunaan kembali konsep paguyuban dan patembayan dalam Janji Suci Kesejahteraan|Naskah Kebangkitan (Erna : 2012). Di sana sedikit iseng, penulis mengajak mengenang masa kejayaan Indonesia (eits, emang Indonesia pernah Jaya? wait, jangan pesimis dulu) samakan maksud; jaya sebelum krisis moneter maksudnya. Kembali lagi pada kemiskinan, Sesuai judul di atas, ingin menegaskan bahwa “RAKYAT INDONESIA g’ MISKIN”. Muncul dilematis pertanyaan, lha koq bisa?

Continue reading

Categories: Sosial dan Politik | Tags: , , , , , , | Leave a comment

Berpendapat Tentang Demokrasi vs Islam*

Assalamu’alaikum ikhwah fillah sekalian…

Pernahkah kalian mendengar bahwa ada sekelompok orang di Negara kita yang mengatakan bahwa sistem pemerintahan kita sekarang itu kafir, kufur, haram, dan sebagainya. Pasti pernah, menurut mereka Demokrasi tidak pantas menjadi sistem pemerintahan Indonesia yang mayoritas adalah muslim.

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang berazaz dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sangat jauh sekali dengan sistem pemerintahan Khilafah Islam yang menempatkan Allah sebagai penguasa tertinggi dan seorang khalifah yang menegakkan hukum Allah di negara Khilafah tersebut. Mereka dengan tegas menolak sistem demokrasi karena demokrasi berasal dari ideologi orang Barat yang jelas-jelas orang kafir. Berasal dari paham liberalisme dan kapitalisme peninggalan Penjajah Belanda dahulu dikombinasikan dengan ideologi dari Amerika.

Continue reading

Categories: Sosial dan Politik | Tags: , , , , , | 2 Comments

67 Tahun Merdeka

67 Tahun Merdeka

Merdeka! Merdeka! Alangkah merdu teriakan ini berkumandang di telinga Indonesia dari seluruh pelosok Nusantara dalam gegap gempita dan prahara 45-an. Pekik merdeka yang mempesona memukau pikiran, jiwa dan hati seluruh rakyat kita. Enam puluh tujuh tahun! Pekik merdeka yang diteriakkan dalam gairah perjuangan yang melonjak ke langit biru. Pekik merdeka yang dijeritkan dengan dahsyatnya dalam pertempuran-pertempuran melawan serdadu penjajah yang hendak menginjakkan kakinya kembali di tanah air Ibunda ini. Pekik merdeka yang dierangkan dari mulut yang komat-kamit menunggu sakaratul maut mencabut nyawa pejuang muda yang rubuh kena peluru musuh.

Merdeka! Di dalamnya terkandung janji-janji hidup baru bagi bangsa! Dari rakyat yang hidup segobang sehari menjadi manusia yang hidup layak dalam kemuliaan manusianya. Kata merdeka yang membayangkan hapusnya rodi, hapusnya paksaan, hapusnya penghinaan, “Verboden voor hoden en Inlanders!”, hapusnya kegelapan, hapusnya kejahilan, hapusnya tawanan politik dan tempat pembuangan, hapusnya pemerasan, hapusnya kesewenangan  kekuasaan!

Mampu bebas dan merdeka dalam hakikat makna yang sesungguhnya, menuntut dengan tegas dan lantang, Verboden voor hoden en Inlanders!

Continue reading

Categories: Sosial dan Politik | Tags: , , | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.