_Kemana lagi memanjanya seorang anak, kalau tidak pada orang tuanya_
Lamat-lamat terbuka sudah tabir yang selama ini ditutupi, karena berasaskan pada sebuah label kedinasan maka cukup riskan untuk mengambil tindakan. Ya, sebuah wadah yang dikenal dengan keradikalannya, pemberontakannya, kefrontalannya dan segala ketidak-taatan pada aturan yang klasik, mengucilkan dan membelenggu. Stereotype demikianlah yang lazimnya dianugerahkan kepada kalangan yang suka aksi, yang menyebut satuan baris itu sebagai Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia alias KAMMI. Apalagi anak Bandung.
Berawal dari 2010, membawa aroma KAMMI pada ranah Perguruan Tinggi Kedinasan STKS Bandung. Tenanglah! Toh, kalian bergerak bukan karena untuk semata-mata memberontak, melainkan untuk menebar kekritisan, mencipta pemimpin teguh berpendirian, hingga sampai pada tataran mengenalkan kisah abadi peradaban. Di STKS pun juga demikian, alhamdulillah, arus air mengantarkan pada ornamen bernama muara. Di titik inilah, kehendak Tuhan telah dititahkan. Disatukannya pasukan yang terdiri dari delapan pejuang negarawan, dengan naungan KAMMI STKS Bandung.
Recent Comments